Novel ini menggambarkan perjalanan hidup seorang penyair revolusioner bernama Iqbal yang suaranya menggema untuk perubahan sosial dan kebebasan. Najib al-Kaylani menghidupkan karakter Iqbal dengan penuh semangat dan idealisme, menyoroti peran seni dan sastra sebagai alat perjuangan dalam menghadapi ketidakadilan dan penindasan. Cerita ini tidak hanya menampilkan pergolakan politik dan sosial, tetapi juga mengangkat keindahan puisi sebagai bentuk ekspresi emosi dan pemikiran revolusioner. Novel ini menjadi refleksi inspiratif tentang kekuatan kata-kata dalam membentuk kesadaran dan mendorong perubahan dalam masyarakat.