al-Ḥākim bi-Amrillāh adalah drama sejarah kontemporer karya Nawāl al-Saʿdāwī yang menghidupkan kembali sosok kontroversial dalam sejarah Dinasti Fāṭimiyyah: al-Ḥākim bi-Amrillāh. Namun, al-Saʿdāwī tidak sekadar menyuguhkan biografi teaterik, melainkan membongkar mitos kekuasaan, kegilaan, dan ideologi patriarkal yang menyertainya. Tokoh al-Ḥākim menjadi simbol bagaimana absolutisme dan kultus individu dapat menindas hak-hak rakyat dan membungkam suara perempuan, agama, dan kebebasan berpikir. Dengan gaya penceritaan yang tajam dan penuh simbolisme, drama ini membawa pembaca ke ranah refleksi sosial dan politik yang melampaui zamannya. Nawāl al-Saʿdāwī, sebagai seorang feminis dan intelektual, menyisipkan pertanyaan kritis terhadap struktur kekuasaan otoriter, peran perempuan dalam sejarah, dan pertentangan antara ilusi kebenaran dan realitas. al-Ḥākim bi-Amrillāh bukan hanya drama sejarah, tetapi juga suara perlawanan intelektual terhadap dominasi dan penindasan dalam bentuknya yang paling halus maupun paling brutal.