المرأة بين القهر والتمرد في مسرح باكثير

A diverse group of friends raises their arms in celebration against a vibrant sunset backdrop.
Artikel ini merupakan telaah sastra yang mendalam mengenai peran dan representasi perempuan dalam karya-karya teater sastrawan besar Mesir berdarah Hadramaut, ʿAlī Aḥmad Bākathīr. Dengan fokus pada aspek tematik dan ideologis, penulis mengkaji bagaimana figur perempuan dalam drama Bākathīr sering kali digambarkan dalam ketegangan antara penindasan sosial dan upaya perlawanan atau pembebasan.

Berdasarkan analisis terhadap beberapa naskah drama penting Bākathīr, artikel ini menyoroti dua kutub dominan:

1). Al-Qahr (القهر) – perempuan yang menjadi korban struktur patriarkis, adat, atau kekuasaan politik yang mengekang. 2). Al-Tamarrud (التمرد) – perempuan yang menunjukkan keberanian untuk melawan struktur tersebut, baik melalui tindakan simbolik, verbal, maupun eksistensial.

Penulis mengaitkan representasi ini dengan kondisi sosio-politik Mesir dan dunia Arab pada masa Bākathīr, sekaligus menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh perempuan dalam dramanya bukan sekadar karakter pendukung, melainkan simbol perjuangan nilai-nilai kemanusiaan, martabat, dan kebebasan.

Picture of Sulastri

Sulastri

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit dolor

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top